Lahir dan tumbuh bersama internet, Gen-Z memandang kewirausahaan sebagai platform utama untuk ekspresi diri. Gen Z memilih jalur wirausaha yang fleksibel, cepat beradaptasi, dan sangat terintegrasi dengan media sosial. Kewirausahaan Gen Z bukanlah sekadar mencari untung, tetapi sebuah gaya hidup yang menekankan social impact dan personal branding. Berikut beberapa tren kewirausahaan ala Gen Z yang bisa kamu ketahui:

• Mandiri & Fleksibel
  Gen Z senang jika memiliki bisnis sendiri tidak bergantung dengan orang lain, karena ini dapat memberi mereka ruang penuh untuk mengatur jam kerja, lokasi, dan arah bisnis sesuai dengan keinginan mereka.

• Melek Digital & Kreatif
  Dalam berwirausaha, Gen Z cenderung menyukai hal-hal kreatif yang berbasis teknologi. Mereka memanfaatkan media sosial dan platform online (seperti TikTok atau e-commerce) secara strategis untuk ekspansi pasar dan membangun personal branding.

• Memiliki Kepedulian Sosial (Purpose-Driven)
  Gen Z memiliki nilai sosial yang kuat dan peduli pada isu sosial. Mereka lebih perhatian pada bisnis yang memiliki dampak positif (berkelanjutan/ramah lingkungan) dan banyak diminati masyarakat, menjadikan purpose sama pentingnya dengan profit.

• Multitasking & Adaptif
  Gen Z dapat melakukan banyak hal secara bersamaan, termasuk dalam mengelola bisnis (mulai dari inventory hingga marketing). Mereka cenderung memiliki kemampuan beradaptasi cepat terhadap tren, perubahan, dan inovasi pasar yang dinamis.

• Pantang Menyerah & Minim Modal
  Banyak Gen Z yang tertarik dengan bisnis namun terkendala dengan sumber daya dan modal awal. Oleh karena itu, mereka tetap memulai walau dengan modal kecil atau bahkan tanpa modal, memanfaatkan model dropshipping atau jasa berbasis skill.

• Senang Berinovasi (Out of the Box)
  Gen Z cenderung berpikir out of the box dalam memecahkan masalah atau menciptakan hal baru, khususnya dalam berwirausaha. Mereka tidak takut mencoba pendekatan yang belum pernah ada untuk 

Memahami pola kewirausahaan Gen Z adalah memahami bagaimana teknologi telah menyatu dengan identitas diri. Bagi mereka, berbisnis adalah cara untuk berekspresi secara mandiri, mengimplementasikan ide inovatif, dan menjembatani gap sosial. Kekuatan melek digital dan multitasking mereka memungkinkan bisnis dijalankan dengan efisiensi tinggi, bahkan dari kamar tidur. Ketika generasi ini semakin mendominasi pasar kerja dan konsumen, ekosistem usaha di Indonesia akan semakin dinamis, transparan, dan berorientasi pada purpose. Fenomena Z-Preneur adalah babak baru di mana semangat pantang menyerah berpadu dengan inovasi berkelanjutan.