

Legal Compliance sebagai Pilar Keamanan dan Kepercayaan dalam Industri Fintech
Sudah kenal atau pernah mendengar istilah legal compliance pada perusahaan? Kali ini saya, Riza Sitanala sebagai APU-PPT Specialist Lahan Sikam, ingin sharing tentang definisi, peran, dan juga tantangan terkait Legal Compliance pada perusahaan khususnya di industri fintech.
Secara definisi, legal compliance merupakan tindakan perusahaan untuk mematuhi peraturan, kebijakan, dan prosedur sesuai dengan aturan perundang-undangan untuk menghindari risiko atau sanksi hukum yang bisa saja terjadi.
seorang Legal compliance sendiri berperan dalam memastikan bahwa semua aktivitas bisnis perusahaan patuh kepada peraturan dan prosedur yang berlaku, mengawasi kepatuhan tersebut, dan menyusun laporan kepatuhan dan pelanggaran yang terjadi di perusahaan. Tak hanya itu, seorang legal compliance juga perlu memastikan bahwa perusahaan sudah memiliki kebijakan yang sesuai sehingga bisa mengatasi pelanggaran hukum yang terjadi.
Di dalam industri fintech yang berkembang pesat, kepatuhan terhadap regulasi atau legal compliance bukan hanya kewajiban, tetapi juga strategi penting untuk menjaga keberlanjutan bisnis. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa legal compliance menjadi aspek krusial bagi perusahaan fintech:
Mencegah Sanksi Hukum
Kegagalan dalam mematuhi regulasi yang ditetapkan oleh otoritas dapat berakibat pada denda besar, pembatasan operasional, hingga pencabutan izin usaha.Melindungi Data Pengguna
Dengan semakin ketatnya regulasi perlindungan data pribadi, termasuk Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) di Indonesia, kepatuhan terhadap aturan ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan pelanggan.Meningkatkan Kepercayaan Investor dan Pengguna
Kepatuhan hukum menciptakan reputasi yang baik di mata regulator, mitra bisnis, dan konsumen. Penting sekali memiliki legal compliance di dalam fintech company untuk selalu memberikan border/pagar regulasi untuk company.Menjaga Keberlanjutan Bisnis
Dengan mengikuti regulasi, perusahaan dapat menghindari potensi masalah hukum yang bisa menghambat pertumbuhan dan operasional bisnis dalam jangka panjang.
Tantangan dalam Legal Compliance di Industri Fintech
Meskipun penting, penerapan legal compliance dalam fintech tidaklah mudah. Berikut beberapa tantangan yang sering dihadapi:
Perubahan Regulasi yang Cepat
Industri fintech berkembang dinamis, sehingga peraturan sering mengalami perubahan yang cepat dan mendadak. Perusahaan harus selalu sigap dalam menyesuaikan diri.Proses Pemenuhan Regulasi yang Kompleks
Pengurusan perizinan dan kepatuhan hukum di fintech memiliki alur yang panjang dan detail, membuat tim legal compliance menghadapi tantangan dalam proses pemenuhannya.Biaya Implementasi yang Tinggi
Sistem kepatuhan seperti Know Your Customer (KYC), Anti-Money Laundering (AML), dan perlindungan data memerlukan investasi besar dalam beberapa hal.Persaingan dengan Perusahaan Non-compliance
Beberapa startup fintech mungkin mengabaikan regulasi demi pertumbuhan yang lebih cepat, dan menciptakan tantangan kompetitif bagi perusahaan yang patuh hukum.
Kesimpulan
Sebagai profesional di bidang legal compliance dalam industri fintech, saya berpendapat bahwa kepatuhan hukum bukan sekadar kewajiban, tetapi juga keunggulan kompetitif. Regulasi yang terus berkembang memang menghadirkan tantangan, namun dengan adanya sistem kepatuhan, fintech dapat membangun bisnis yang lebih aman, terpercaya, dan comply dengan semua dasar hukum yang dikeluarkan regulator.
Tim legal compliance berperan penting dalam memastikan perusahaan tetap berada dalam koridor hukum, sehingga dapat bertumbuh tanpa risiko hukum yang berpotensi merugikan bisnis. Dengan selalu mengikuti regulasi yang berlaku, fintech tidak hanya melindungi dirinya sendiri tetapi juga memberikan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh ekosistem keuangan digital.