

Opor Ayam dan Ketupat, Tradisi dan Simbol di Hari Raya
Lebaran tuh nggak cuma soal baju baru dan THR. Ada satu hal lagi yang bikin suasana makin lengkap yakni makanan khasnya! Dan kalau ngomongin makanan Lebaran, siapa sih yang bisa nolak ketupat sama opor ayam? Nggak cuma enak, tapi juga penuh makna.
Ketupat sebagai Simbol Kesalahan dan Keikhlasan
Kamu pasti pernah dengar kalau ketupat punya makna lebih dari sekadar nasi yang dibungkus daun kelapa. Tapi sebetulnya apa sih maknanya? Nah, dalam budaya Jawa, kata "ketupat" berasal dari "kupat", yang artinya “ngaku lepat” atau mengakui kesalahan. Pas banget sama momen Idul Fitri, kan? Setelah sebulan penuh berpuasa, biasanya di momen ini semua umat muslim saling minta maaf dan membuka lembaran baru.
Selain itu, bentuk anyaman ketupat yang rumit itu melambangkan lika-liku kehidupan manusia. Kadang kita bikin kesalahan, tapi setelah dibuka, isinya nasi putih bersih yang menjadi simbol hati yang kembali suci setelah Ramadan.
Opor Ayam sebagai Hangatnya Kebersamaan
Kalau ketupat punya filosofi tentang kesalahan dan pemaafan, opor ayam punya makna kehangatan dan kebersamaan. Kuah santan yang gurih dan rempah yang meresap ke dalam ayam bikin makanan ini selalu bikin kangen rumah.
Konon, santan dalam opor itu melambangkan "santen" atau “pangapunten” (permohonan maaf). Jadi, makan opor ayam saat Lebaran bukan cuma sekadar menikmati makanan enak, tapi juga mengingatkan kita untuk saling memaafkan.
Tanpa Ketupat dan Opor, Lebaran Terasa Hambar
Di Indonesia, sudah menjadi tradisi untuk menyajikan kedua makanan ini. Ketupat dan opor ayam itu lebih dari sekadar makanan. Mereka adalah simbol dari Idul Fitri itu sendiri yaitu kesucian, kebersamaan, dan momen untuk memulai awal yang baru. Makan ketupat dan opor di hari Lebaran tidak hanya soal melepas rasa lapar, tapi juga soal mengenang nilai-nilai penting dalam hidup khususnya pada momen hari raya.
Jadi, kalau tahun ini kamu mudik atau kumpul keluarga, jangan lupa nikmati ketupat dan opor ayam dengan hati yang bersih dan penuh syukur. Karena tanpa dua hidangan ini, Lebaran pasti terasa kurang lengkap!
Selamat merayakan hari raya Idul Fitri 1446 H! Semoga kita bisa kembali fitri setelah Lebaran.